BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Tape adalah sejenis panganan yang
dihasilkan dari proses fermentasi (peragian). Tape biasanya dibuat dari
singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan “tape
singkong”. Ada juga tape yang terbuat dari ubi jalar yang disebut dengan
nama “tape ubi”.
Fermentasi adalah proses produksi
energi dalam sel dalam keadaan anareobik (tanpa oksigen). Reaksi fermentasi
yang dilakukan oleh ragi (persamaan kimia) :
Dalam proses pembuatan tape
diperlukan ragi. Ragi adalah bibit jamur yang biasa digunakan untuk proses
fermentasi dalam pembuatan tape. Pembuatan tape banyak melibatkan
mikroorganisme, antara lain seperti Rhyzopus
oryzae, Mucor sp, Rhizopus sp, Pichia burtonii, Saccharomyces cereviceae, dan bakteri Bacillus sp. Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan
enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum menjadi glukosa.
Singkong mengandung sekitar 70%
karbohidrat, 20% serat, dan 10% air, dan kandungan mineral lainnya. Tape
singkong juga mengandung vitamin A, kandungan vitamin A dapat diketahui jika
tape berwarna kuning. Jika tape berwarna putih berarti kandungan vitamin A nya
lebih sedikit. Tape singkong berkhasiat dalam mengatasi jerawat pada wajah,
mengatasi bisul, khasiat antioksidan,
antikanker, dapat menambah rangsangan seksual pasangan suami-istri,
memperlancar sistem pencernaan, dan dapat menghangatkan tubuh karena mengandung
alkohol.
1.2
Tujuan
a. Mendeskripsikan
pengertian fermentasi makanan dan menyebutkan faktor-faktor yang mendorong
terjadinya fermentasi makanan pada tape.
b. Mengetahui
cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi tape.
c. Menambah
wawasan, pengetahuan, dan pengalaman.
d. Memenuhi
tugas biologi terapan kelas XI IPA semester ganjil.
BAB II
METODE KERJA
2.1
Waktu dan Tempat
Waktu
dan tempat pembuatan :
Selasa, 18 September 2012, pukul 16.00 WIB, Depok.
Waktu dan tempat pengamatan :
Selasa, 19 September 2012, pukul 17.10 WIB –
Rabu, 20 September 2012,
Pukul 08.15 WIB, Depok.
2.2
Alat dan Bahan
Alat : Baskom (pake Tupperware) Bahan : ½ kg Singkong
Garpu dan pisau ½ kg Ubi Jalar
Panci (alat kukus) Daun pisang
Piring
Ragi secukupnya (1 ½ butir)
Langkah-langkah :
a. Pilihlah
singkong dan ubi yang bagus, kemudian kupas dengan pisau sampai bersih.
b. Setelah
singkong dan ubi dikupas, lalu cuci bersih singkong dan ubi tersebut.
c. Kemudian
kukuslah singkong dan ubi yang sudah dicuci, kira-kira 40 menit. Sesekali
periksalah singkong dan ubi yang direbus dengan garpu untuk mengetahui
kematangannya.
d. Sambil
menunggu singkong dan ubi dikukus, haluskan dan saring ragi yang sudah
disiapkan.
e. Setelah
itu, singkong dan ubi yang sudah masak (tidak terlalu lunak/matang) dibiarkan
sampai dingin.
f. Kemudian taburkan
secara merata ragi diatas singkong dan ubi tersebut.
g. Lalu
bungkus/tutuplah singkong dan ubi yang sudah ditaburkan ragi dengan daun pisang
dan plastik.
h. Tunggu kira-kira
2 hari dalam suhu 29 sampai singkong dan
ubi menjadi tape.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
1. Singkong
Indikator
|
Hari-1
|
Hari-2
|
Warna
|
+
|
++
|
Bau
|
+
|
++
|
Tekstur
|
+
|
++
|
Rasa
|
-
|
++
|
Suhu
|
+
|
++
|
Ragi
|
-
|
++
|
2. Ubi
Jalar
Indikator
|
Hari-1
|
Hari-2
|
|
Warna
|
-
|
-
|
|
Bau
|
-
|
+
|
|
Tekstur
|
+
|
++
|
|
Rasa
|
-
|
-
|
|
Suhu
|
+
|
++
|
|
Ragi
|
-
|
+
|
Keterangan
:
Warna : + (putih)
++
(putih kekuningan)
Bau : + (agak menyangat)
++
(tambah menyengat)
Tekstur : + (kasar)
++
(lembut dan lunak)
Rasa : + (masih rasa asli)
++
(sudah rasa tape)
3.2
Pembahasan
Reaksi
dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan
produk yang dihasilkan. Fermentasi pada pembuatan tape singkong dan ubi yang
dilakukan oleh ragi, dengan persamaan kimia :
C6H12O6 (glukosa) à
2C2H5OH (etanol) + 2CO2 + 2ATP (energi).
Pada tape singkong,
ragi dapat berkembangbiak dengan baik pada suhu yang tepat yaitu 29 C, menyebabkan tekstur tape yang kasar
menjadi lembut dan lunak. Warna tape singkong pada hari pertama berwarna putih
berubah menjadi kekuningan pada hari kedua, terjadi karena perubahan struktur
amilum menjadi glukosa. Bau yang menyengat pada tape singkong disebabkan karena
perubahan ragi menjadi etanol (alkohol). Dan rasa tape ditentukan lama proses
fermentasi.
Pada ubi jalar, ubi yang dipakai pada pembuatan tape adalah
ubi jalar. Proses fermentasi pada ubi tidak berhasil, karena ubi dikukus
terlalu lama dan ragi tidak berkembangbiak maka ubi mengeluarkan air yang
berlebihan dan rasanya asam. Tetapi baunya sangat menyengat.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Tape
singkong berhasil, karena proses pengukusan dalam waktu yang tepat yaitu 40
menit dan ragi dapat berkembangbiak dengan baik pada suhu 29 C. Dan tape ubi gagal, karena proses
pengukusan yang terlalu lama dan ubi mengeluarkan banyak air sehingga ragi
tidak dapat berkembangbiak dengan baik.
Daftar Pustaka
Ayi, 2011, Makalah Tape Singkong,
Budi, 2010,
Ellaras, 2012, Cara membuat tape singkong,
(http://doublechangelater.wordpress.com/2012/03/11/cara-membuat-tape-singkong-lengkap/,
diakses tanggal 13 September 2012)
No comments:
Post a Comment