Golongan ini bersifat
alkali atau basa. Logam alkali yang sangat reaktif ini juga bersifat lunak dan
mudah diiris. Logam alkali adalah kelompok unsur kimia pada Golongan 1 tabel periodik, kecuali hidrogen.
Sebenarnya hidrogen tidak masuk ke dalam golongan
manapun dalam tabel periodik unsur. Penempatan hidrogen pada lajur yang sama
dengan logam alkali hanya untuk memudahkan karena hidrogen dan logam-logam
alkali sama-sama punya satu elektron di kulit terluarnya. Hal ini juga yang
bikin hidrogen dan logam-logam alkali sangat reaktif : hidrogen mudah terbakar
dan logam-logam alkali sangat reaktif terhadap air.
Kelompok
ini terdiri dari: litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb),sesium (Cs), dan fransium (Fr).
Sifat
Unsur Golongan Alkali
a. Sifat
Periodik Logam Alkali
Logam
alkali hanya memiliki 1 elektron valensi sehingga sangat mudah melepaskan
elektronnya (energy ionisasi kecil). Oleh karena itu, logam alkali digolongkan
kedalam zat pereduksi (reduktor) kuat. Jari-jari atomnya semakin besar dari Li
ke Cs. Artinya logam alkali sulit mengalami reduksi, sebaliknya mudah mengalami
oksidasi.
b. Sifat
Fisik Logam Alkali
Semua
logam alkali memiliki titik didih dan titik leleh diatas suhu ruangan 25 C.
artinya semua unsure ini berwujud padat pada suhu ruangan. Khusus Cs (Sesium)
jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28 C, unsure ini akan
berwujud cair. Kerapatan Li, Na, dan K yang lebih kecil dari 1 g/ml. berarti
logam ini sangat ringan.
c. Sifat
Kimia Logam Alkali
i.
Kereaktifan Logam Alkali
ü Reaksi logam alkali dengan air
2L(s) + 2H2O(l)
à
2LOH(aq) + H2(g)
Reaksi
tersebut sangat eksoterm sehingga dapat menimbulkan ledakan hebat. Semakin
besar nomor atom, ledakan yang terjadi semakin hebat dan sifat basa logam
alkalinya semakin kuat.
ü Reaksi
logam alkali dengan halogen
Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi.
Reaksi yang terjadi antara logam
alkali dan unsur halogen berlangsung dengan hebat dan menghasilkan garam halida.
2L(s)
+ X2 → 2LX
ü Reaksi
logam alkali dengan gas hydrogen
reaksi yang berlangsung antara suatu logam
alkali dan gas hidrogen menghasilkan
senyawa hidrida. Senyawa hidrida adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan
bilangan oksidasi negatif.
2L(s)
+ H2(g) → 2LH(s)
ü Reaksi alkali dengan oksigen
Logam alkali mudah bereaksi dengan oksigen
(mudah terbakar) membentuk
senyawa oksida (bilangan oksidasi O=-2), peroksida (bilangan oksidasi O=-1), atau superoksida
(bilangan oksidasi O=-1/2).
Reaksi untuk menghasilkan oksida, jumlah
oksigen harus dibatasi dan digunakan suhu yang rendah (> 180 C).
4L(s)
+ O2(g) à
2L2O(s) oksida
logam alkali
Untuk menghasilkan senyawa peroksida jumlah
oksigen harus dibatasi, jika tidak dibatasi akan dihasilkan senyawa
superoksida.
2L(s)
+ O2(g) à L2O2(s) peroksida logam alkali
L(s)
+ O2(g) à LO2(s) superoksida
logam alkali
Contoh : Na2O2, K2O2, Rb2O2, Cs2O2.
ü Reaksi alkali dengan belerang
Menghasilkan senyawa sulfida.
2L(s)
+ S(s) à L2S(s)
ü Reaksi alkali dengan Nitrogen
Menghasilkan senyawa litium nitrida.
6Li(s)
+ N2(g) à
2Li3N(s)
ii.
Sifat
Logam dan sifat basa alkali
Logam alkali atau oksida alkali dapat
bereaksi dengan air membentuk senyawa
basa kuat LOH. Semakin ke bawah, sifat logam alkali semakin kuat. Oleh karena itu, sifat basa golongan
alkali semakin ke bawah juga semakin kuat.
iii.
Kelarutan
Basa LOH
Basa senyawa alkali semuanya mudah larut dalam air, kelarutannya dalam air
semakin ke bawah semakin besar. Berikut beberapa
kelarutan basa dari alkali yang diukur pada suhu 18˚C dalam 100mL air, yaitu
LiOH = 12,04 gr, NaOH = 116,4 gr, dan KOH = 142,9 gr.
iv.
Warna
Nyala logam alkali
Setiap atom, jika diberi energi akan
mengalami perubahan kedudukan elektron (akan
mengalami eksitasi) dan memancarkan energi radiasi elektromagnetik untuk kembali ke tingkat dasar
(keadaan stabil). Menurut Niels Bohr, besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap
atom jumlahnya tertentu (terkuantitasi) dalam
bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota spektrum terletak di dekat sinar tampak sehingga akan memberikan
warna-warna yang jelas dan khas untuk
setiap atom.
Litium (merah), Natrium (kuning), Kalium
(ungu), Rubidium (merah), Cesium (biru).
Sifat Unsur Golongan Alkali Tanah
Unsur golongan ini bersifat basa, sama
seperti unsur golongan alkali, namun
tingkat kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter.
a.
Sifat
Periodik Alkali Tanah
Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga energi
ionisasinya kecil. Berarti, atom- atom unsur golongan
alkali tanah mudah melepaskan elektron. artinya mudah mengalami oksidasi
sehingga unsur ini bersifat pereduksi
kuat. Akan tetapi, karena elektron valensinya terdiri atas dua elektron, sifat pereduksinya tidak
sekuat unsur golongan alkali yang memiliki satu
elektron valensi.
Dari berilium ke barium, nomor atom dan jari-jari
semakin besar, dan harga ionisasi semakin kecil. Artinya sifat pereduksinya
semakin kuat (dilihat dari harga potensial reduksinya).
b.
Sifat Fisik
Alkali Tanah
Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu
ruangan. Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali
tanah berwujud padat pada suhu ruangan. Kerapatan logam alkali lebih besar
daripada kerapatan logam alkali
sehingga logam alkali tanah bersifat lebih keras dibandingkan logam alkali.
c.
Sifat
Kimia Alkali Tanah
i.
Kereaktifan
Alkali Tanah
ü Reaksi dengan Air
Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan
magnesium hanya dapat bereaksi
dengan air panas. Logam Ca, Sr, Ba, dan Ra dapat bereaksi dengan air dingin.
L(s)
+ 2H2O(l) à
L(OH)2(aq) + H2(g)
ü Reaksi dengan oksigen
Dengan pemanasan, berilium dan magnesium
dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida Be
dan Mg yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan logam. Jika pemanasan diteruskan,
logam-logam ini akan terbakar. Logam alkali
tanah yang terletak di bawah Mg bersifat mudah membentuk oksida, jika jumlah oksigen berlebih, akan
membentuk peroksida.
2L(s)
+ O2(g) à
2LO(s) oksida alkali
tanah
L(s)
+ O2(g) à
LO2(s) peroksida
alkali tanah
ü Reaksi dengan Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di udara,
juga membentuk senyawa nitrida. Berarti, nitrogen yang ada di udara bereaksi dengan logam alkali tanah. 3L(s)
+ N2(g) à L3N2(s) Nitrida alkali tanah
ü Reaksi dengan Halogen
Semua unsur logam alkali tanah dapat bereaksi dengan
unsur halogen membentuk garam halida.
L + X2 à LX2 Garam
halida
ii.
Sifat
Logam dan Sifat Basa L(OH)2
Dari berilium ke barium, sifat logam dan
sifat basa logam alkali tanah semakin kuat.
Logam berilium bersifat amfoter
sehingga senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter pula, yaitu dapat bereaksi baik
dengan asam maupun dengan basa.
Jika senyawa Be(OH)2 bereaksi dengan asam, berarti senyawa Be(OH)2 bersidat basa dan akan melepaskan ion OH-.
Be(OH)2(aq) + 2HCl(aq) à
BeCl2(aq) + 2H2O(l)
Jika senyawa Be(OH)2 bereaksi dengan
basa, berarti senyawa Be(OH)2 bersifat
asam. Untuk memudahkan penulisan
reaksi ionisasinya, ditulis sebagai H2BeO2 sehingga terlihat jelas bahwa senyawa tersebut akan
melepaskan dua ion H+.
H2BeO2(aq) + 2NaOH(aq) à
Na2BeO2(aq) + 2H2O(l)
iii.
Kelarutan Basa L(OH)2
Kelarutan Basa dari Be(OH)2 ke Ba(OH)2 semakin kuat. Hal ini berkaitan dengan kelarutan basa dalam air dari Be(OH)2 ke Ba(OH)2 yang semakin besar. Semakin banyak basa terlarut, kemungkinan
ionisasi membentuk OH- semakin besar sehingga basa semakin kuat.
iv.
Sifat
Diagonal
Logam alkali dan logam alkali tanah serta
unsur golongan IIIA memiliki kemiripan
sifat. Misalnya, (Li dan Mg) serta (Be dan Al). Sebagai contoh, unsur Be dan Al, keduanya bersifat amfoter.
v.
Warna
nyala Logam Alkali Tanah
Unsur ini juga memberikan warna-warna khas
jika garam dari unsur-unsur logam tersebut dibakar. Seperti Kalsium (jingga
merah), Stronsium (merah bata), dan Barium (hijau). Itu sebabnya unsure-unsur
alkali tanah sering digunakan untuk membuat kembang api.
vi.
Kelarutan
dan Pengendapan Senyawa Alkali Tanah
ü Kelarutan
kelarutan basa
alkali tanah L(OH)2 dari
magnesium ke barium semakin besar. Hal ini sesuai
dengan sifat basanya, yaitu dari magnesium ke barium semakin kuat.
Di dalam air, senyawa basa Mg(OH)2 bersifat sukar larut, Ca(OH)2 sedikit larut, Sr(OH)2 dan Ba(OH)2 mudah
larut.
Didalam air, garam sulfat MgSO4 bersifat mudah larut, CaSO4 sedikit larut, sedangkan SrSO4 dan BaSO4 sukar
larut.
Garam MgCO3 sedikit larut, sedangkan
CaCO3, SrCO3, dan BaCO3 sukar
larut.
Di dalam air, garam kromat MgCrO4 bersifat mudah larut, CaCrO4 dan SrCrO4 sedikit larut, sedangkan
BaCrO4 sukar larut.
Di dalam air, garam oksalat MgC2O4 sedikit larut,
sedangkan CaC2O4, SrC2O4, dan
BaC2O4 sukar larut.
No comments:
Post a Comment